SMP Negeri 1 Pailangga telah menjadi bagian penting dari Gerakan Sekolah Penggerak. Program nasional ini bertujuan mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan secara holistik, mencakup kompetensi dan karakter siswa, melalui Kurikulum Merdeka.
Implementasi Kurikulum Merdeka di Pailangga berfokus pada pembelajaran yang mendalam dan kontekstual. Ini berbeda dari kurikulum sebelumnya yang cenderung padat materi, kini guru lebih leluasa berinovasi sesuai kebutuhan spesifik siswa.
Salah satu pilar Kurikulum Merdeka adalah Project-Based Learning (PBL). Siswa didorong mengerjakan proyek nyata, menuntut mereka berpikir kritis dan kolaboratif. Ini adalah perwujudan nyata dari filosofi Gerakan Sekolah Penggerak di lapangan.
Contohnya, melalui proyek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), siswa Pailangga menjelajahi kearifan lokal. Mereka belajar membuat laporan ilmiah tentang fenomena sekitar, mengintegrasikan pelajaran IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia.
Gerakan Sekolah ini juga mengubah manajemen sekolah. Kepala sekolah dan guru menerima pendampingan intensif (Coaching) dari Pelatih Ahli. Pendampingan ini memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan implementasi kurikulum.
Dampak paling terlihat adalah pada peningkatan minat belajar. Siswa kini lebih antusias, karena materi pelajaran terasa relevan dengan kehidupan mereka. Hal ini penting untuk menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap proses pendidikan.
Selain itu, sekolah mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam setiap kegiatan. Fokus pada kemandirian, nalar kritis, dan gotong royong membentuk karakter siswa yang kuat, siap menghadapi tantangan masa depan.
Secara keseluruhan, Gerakan Sekolah Penggerak telah membawa perubahan fundamental di SMP Negeri 1 Pailangga. Ini bukan sekadar pergantian kurikulum, melainkan transformasi budaya sekolah menuju ekosistem pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa dan berdaya saing.
