Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan krusial yang berfungsi sebagai fondasi utama sebelum siswa melangkah ke pendidikan menengah atas. Penting untuk Membedah Kurikulum SMP agar memahami bagaimana sistem pendidikan di tingkat ini mempersiapkan generasi muda. Kurikulum SMP dirancang untuk memberikan landasan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang kokoh, esensial bagi perkembangan siswa di masa remaja. Upaya Membedah Kurikulum SMP secara mendalam akan mengungkap strategi pendidikan yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebuah tinjauan dari Pusat Pengembangan Kurikulum Nasional pada 25 Juni 2025 menunjukkan bahwa efektivitas kurikulum di jenjang ini sangat berpengaruh pada performa siswa di jenjang selanjutnya.
Saat kita Membedah Kurikulum SMP, kita akan menemukan bahwa mata pelajaran yang diajarkan dirancang untuk memperdalam materi dari sekolah dasar sekaligus memperkenalkan konsep-konsep baru. Mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan dengan tingkat kompleksitas yang meningkat. Siswa tidak hanya menghafal fakta, tetapi didorong untuk memahami konsep, menganalisis, dan memecahkan masalah. Misalnya, dalam IPA, siswa mulai mempelajari sistem organ tubuh secara lebih detail dan interkoneksinya, sementara di Matematika, mereka diperkenalkan pada konsep aljabar dan geometri yang lebih abstrak.
Selain mata pelajaran inti, Membedah Kurikulum SMP juga mengungkapkan adanya mata pelajaran pendukung seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Inggris, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), serta Prakarya atau Informatika. Mata pelajaran ini berperan penting dalam pengembangan holistik siswa, mulai dari aspek spiritual, moral, fisik, hingga kreatif dan digital. Penerapan Kurikulum Merdeka saat ini juga memberikan fleksibilitas kepada sekolah untuk mengadaptasi kurikulum agar lebih relevan dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa. Contohnya, pada 12 Juli 2025, SMP Pelita Bangsa di Bandung menyelenggarakan proyek “Inovasi Daur Ulang” dalam pelajaran Prakarya, memanfaatkan sampah plastik di lingkungan sekitar sekolah.
Tujuan utama dari Membedah Kurikulum SMP adalah untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya siap secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi. Kurikulum ini juga menekankan pembentukan karakter melalui pengintegrasian nilai-nilai Pancasila dan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan fondasi yang kuat dari SMP, diharapkan siswa dapat melangkah ke jenjang pendidikan menengah atas dengan bekal yang memadai dan siap menghadapi tantangan masa depan.